Cara Kerja Foreign Direct investment (FDI) – Penanaman terhadap modal asing langsung atau FDI merupakan kepemilikan atas saham pada perusahaan asing ataupun proyek yang telah dibuat oleh para investor, perusahaan ataupun pemerintah yang berasal dari negara lainnya. Pada umumnya untuk istilah tersebut dimanfaatkan guna memberikan gambaran terhadap keputusan bisnis untuk melakukan akuisisi terhadap saham besar di dalam bisnis asing ataupun dengan membelinya secara langsung guna meluaskan operasi ke wilayah barunya.
Istilah itulah yang juga biasanya tidak dimanfaatkan guna memberikan gambaran terhadap investasi saham di perusahaan asing saja. FDI merupakan elemen kunci di dalam integrasi ekonomi internasional yang dikarenakan telah mampu menciptakan hubungan yang sangat stabil serta bertahan cukup lama antara ekonomi.
Perusahaan ataupun pemerintah yang telah mempertimbangkan investasi asing langsung atau FDI biasanya akan mempertimbangkan perusahaan target ataupun proyek di dalam ekonomi terbuka yang memberikan penawaran tenaga kerja yang lebih terampil serta prospek pertumbuhannya di atas rata-rata untuk investor. Regulasi pemerintah yang cenderung lebih ringan tentunya akan lebih dihargai.
FDI seringkali telah melampaui adanya investasi modal belaka Dan hal seperti ini kemungkinan termasuk dalam penyediaan manajemen, peralatan serta teknologi. Fitur utama dari sebuah investasi asing langsung merupakan bahwasanya hal tersebut telah membentuk kontrol yang sangat efektif pada bisnis asing ataupun memang setidaknya berpengaruh cukup besar di atas pengembalian keputusannya tersebut.
Jumlah bersih uang yang nantinya akan terlibat di dalam FDI tentunya sangat besar dengan nominalnya bisa melebihi dari 1,8 triliun dolar investasi asing langsung yang dilakukan di tahun 2021. Pada tahun itulah Amerika Serikat telah menjadi tujuan dari adanya fdi teratas di seluruh dunia yang telah diikuti dengan Cina, Kanada, Brazil serta India.
Dalam hal kepentingan untuk harus keluar tentunya FDI terdapat Amerika Serikat yang juga memimpin serta diikuti secara langsung oleh Jerman, Jepang, Cina, serta Inggris. Aliran masuk untuk FDI dijadikan sebagai bentuk presentasi dari adanya sebuah produk domestik bruto atau PDB yang sebenarnya merupakan indikator sangat baik dari adanya daya tarik pada suatu negara untuk dijadikan sebagai tujuan investasi jangka panjang.
Perekonomian di Cina untuk saat ini cenderung lebih kecil dari adanya ekonomi Amerika Serikat untuk segi nominalnya akan tetapi FDI tentunya juga sebagai presentasi dari adanya PDB yaitu 1,7% untuk Cina di tahun 2020. Hal ini jika dibandingkan dengan adanya 1,0% untuk Amerika Serikat pada ekonomi yang cenderung lebih kecil dan dinamis.
FDI tentunya juga dijadikan sebagai persentase dari adanya PDB merupakan seringkali jauh lebih tinggi seperti halnya 110% untuk Kepulauan Cayman. Sementara itu sebesar 109% untuk Hungaria serta 34% untuk Hongkong yang juga diberlakukan di tahun 2020.
Dalam hal ini untuk investasi langsung asing ini bisa dilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan terhadap kebutuhan termasuk dengan membuka anak perusahaan ataupun dengan perusahaan asosiasi yang terdapat di negara asing. Penerapan cara lainnya cukup dengan mengakuisisi adanya saham pengendali yang terdapat di perusahaan asing ataupun dengan melalui merger hingga usaha patungan bersama perusahaan asing tersebut.
Ambang batas pada FDI tentunya telah membentuk kepentingan terhadap pengendali yang disesuaikan pada pedoman yang sudah ditetapkan oleh organisasi untuk kerjasama dan pembangunan ekonomi yaitu minimal 10% dengan kepemilikan atas saham pada sebuah perusahaan yang menggunakan basis asing. Definisi dari fleksibel tersebut terdapat contoh di mana untuk kepentingan pengendalian yang saling lebih efektif pada sebuah perusahaan bisa dibentuk dengan adanya akuisisi yang kurang dari 10% atas saham berhak suara perusahaan.
Jenis Penanaman Modal Asing
Dengan dilakukannya investasi asing langsung tentunya telah dikategorikan sebagai bentuk vertikal, horizontal ataupun konglomerat. Adapun dari setiap jenis penanaman modal asing yang bisa diketahui sebagai berikut:
FDI vertikal merupakan sebuah bisnis yang sudah mengakui sisi untuk bisnis komplementer yang terdapat di negara lain. Seperti hanya dengan adanya pabrikan Amerika Serikat yang kemungkinan besar akan mendapatkan kepentingan di dalam perusahaan asing untuk ketersediaan pemasokan bahan baku yang dibutuhkannya.
• FDI horizontal merupakan sebuah perusahaan yang telah mendirikan jenis operasi bisnis yang serupa di negara asing seperti hanya yang sudah beroperasi di negara asalnya tersebut. Misalnya dari pihak penyedia perangkat smartphone yang menggunakan basis di Amerika Serikat dan melakukan pembelian jaringan toko smartphone di negara Cina.
• FDI konglomerat merupakan sebuah perusahaan yang sudah berinvestasi di dalam bisnis asing dan pastinya juga tidak akan terkait dengan adanya bisnis intinya. Hal ini dikarenakan untuk perusahaan investasi tersebut tidak mempunyai pengalaman sebelumnya di dalam bidang keahlian terhadap perusahaan asing dan hal seperti ini seringkali memiliki bentuk usaha patungan.
Investasi asing langsung kemungkinan besar akan melibatkan akuisisi, merger, ataupun kemitraan pada berbagai bidang jasa, ritel, logistik ataupun manufaktur. Diantara mereka tentunya telah menunjukkan adanya sebuah strategi multinasional supaya nantinya bisa membantu dalam pertumbuhan terhadap perusahaan yang telah dijalankan tersebut.
Seperti halnya ketika sudah memperoleh masalah regulasi seperti yang terjadi di tahun 2020 tentunya perusahaan Amerika Serikat Nvidia memberikan pengumuman terhadap perencanaannya untuk melakukan akuisisi terhadap ARM sebagai perancang chip yang basisnya di negara Inggris.
Di bulan Agustus 2021 terdapat pengawas persaingan di Inggris yang juga memberikan pengumuman terhadap penyelidikan apakah untuk bentuk kesepakatannya tersebut senilai 40 miliar dolar itu yang akan mengurangi tingkat persaingan di bidang industri yang bergantung dengan adanya chip semikonduktor.